Cumulative Layout Shift: Musuh Tersembunyi Pengalaman Pengguna yang Wajib Kamu Taklukkan!




Cumulative Layout Shift: Musuh Tersembunyi Pengalaman Pengguna yang Wajib Kamu Taklukkan!


Cumulative Layout Shift Example

Cumulative Layout Shift: Musuh Tersembunyi Pengalaman Pengguna yang Wajib Kamu Taklukkan!

Pernahkah Anda mengalami frustrasi saat sedang membaca artikel menarik, tiba-tiba teksnya meloncat ke bawah karena iklan baru muncul? Atau mungkin Anda sedang akan mengklik tombol “Beli Sekarang,” tetapi tombol itu tiba-tiba berpindah tempat dan Anda tanpa sengaja mengklik iklan yang menjengkelkan? Inilah yang disebut Cumulative Layout Shift (CLS), musuh tersembunyi pengalaman pengguna (UX) yang diam-diam merusak website Anda, dan mungkin Anda tidak menyadarinya.

Bayangkan dampaknya: frustrasi pengguna, berkurangnya waktu tinggal di halaman, bahkan yang terburuk, hilangnya konversi. CLS bisa menjadi pembunuh senyap yang membunuh peringkat SEO Anda, karena Google juga memasukkannya sebagai salah satu faktor penentu dalam algoritma mereka. Jangan biarkan CLS merusak performa website Anda! Artikel ini akan membongkar seluk-beluk CLS, mengapa ia penting, dan yang terpenting, bagaimana cara menaklukkannya.

Mengapa Cumulative Layout Shift (CLS) Begitu Penting?

CLS mengukur seberapa banyak elemen visual di halaman web Anda bergeser secara tak terduga selama masa pakai halaman tersebut. Singkatnya, semakin sedikit pergeseran, semakin baik pengalaman pengguna. Google merekomendasikan agar website menjaga skor CLS di bawah 0.1 untuk pengalaman pengguna yang baik. Lebih dari itu, dan Anda berisiko kehilangan pengunjung dan merusak reputasi online Anda.

Berikut beberapa alasan utama mengapa Anda harus peduli dengan CLS:

  • Pengalaman Pengguna yang Lebih Baik: Website yang stabil dan tanpa pergeseran tata letak memberikan pengalaman browsing yang lebih menyenangkan dan profesional. Pengguna akan merasa lebih nyaman dan cenderung untuk kembali.
  • Meningkatkan Konversi: Bayangkan pengguna yang ingin membeli produk tetapi tombol “Tambahkan ke Keranjang” terus bergerak. Frustrasi ini bisa membuat mereka meninggalkan website Anda tanpa membeli apa pun. CLS rendah berarti pengalaman belanja yang lebih lancar dan peningkatan konversi.
  • Peningkatan Peringkat SEO: Google menggunakan CLS sebagai salah satu sinyal peringkat. Website dengan skor CLS yang baik cenderung mendapatkan peringkat lebih tinggi dalam hasil pencarian.
  • Reputasi Brand yang Lebih Baik: Website yang profesional dan mudah digunakan mencerminkan brand yang profesional. Sebaliknya, website yang sering bergeser tata letaknya memberikan kesan amatiran dan tidak dapat diandalkan.

Menaklukkan CLS: Strategi Ampuh untuk Website yang Lebih Stabil

Untungnya, ada beberapa strategi yang dapat Anda terapkan untuk mengurangi dan bahkan menghilangkan CLS dari website Anda. Berikut adalah beberapa teknik paling efektif, dilengkapi dengan contoh dan langkah-langkah praktis:

1. Selalu Tentukan Ukuran untuk Gambar dan Video

Salah satu penyebab utama CLS adalah gambar dan video tanpa dimensi yang ditentukan. Browser tidak tahu berapa banyak ruang yang harus dialokasikan untuk elemen-elemen ini sampai mereka dimuat. Akibatnya, tata letak halaman dapat bergeser secara signifikan saat gambar dan video muncul.

Solusi: Selalu gunakan atribut `width` dan `height` pada tag `` dan `

Penjelasan:

  • `width=”640″` dan `height=”480″` memberitahu browser bahwa gambar tersebut memiliki lebar 640 piksel dan tinggi 480 piksel.
  • Hal yang sama berlaku untuk tag `
Previous Post Next Post